Monday, December 5, 2011

Film Review: Arisan! 2 (2011)


8 tahun berlalu, Nia Dinata kembali dengan sekuel film bertema komplikasi permasalahan kosmopolitan di Jakarta. Setelah sukses bersama Joko Anwar yang saat itu menjadi penulis skenario, kini di Arisan! 2 Nia Dinata coba melepas Joko Anwar dan lebih memilih mengembangkan ceritanya sendiri. Dengan cast dan karakter yang tidak jauh berbeda. 8 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk membuat suatu sekuel, kali ini Nia Dinata mencoba menuangkan kontemplasi reuni kehidupan sehari-hari kedalam bentuk audio-visual, dengan tetap memperlihatkan 'sisi' Arisan! dan sedikit melebarkan unsur cerita.

Delapan tahun tentulah banyak yang berubah, Ya, Sakti (Tora Sudiro) dan Nino (Surya Saputra) yang dulunya pasangan  homo-sexual kini sudah tidak lagi memadu kasih. Sakti kini dekat dengan pria paruh baya bernama Om Gerry (Pong Harjatmo) sedangkan Nino kini sedang dekat dengan seorang brondong: Octa (Rio Dewanto). Andien (Aida Nurmala) yang ditinggal mati suaminya, masih berusaha menyibukan diri dengan bisnis EO-nya. Meimei yang baru bercerai dan harus berkutat dengan penyakitnya serta harus lebih memilih menyepikan diri di pedalaman Kepulauan Lombok. Lita yang kini menggeluti profesi pengacara hukum ternyata masih sering menghantui kehidupan Sakti dan Nino. Dan dengan rumitnya persoalan mereka masing-masing di Arisan! 2 ini Nia Dinata akan coba mengembalikan persahabatan mereka dengan secarik rahasia yang berbau masalah.

Bukan reuni biasa, itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana Arisan! 2. Nia Dinata memang tahu bagaimana membuat Arisan! 2 tetap hidup, meski sudah delapan tahun hilang dari peredaran. Di Arisan! 2 ini Nia juga memberi porsi yang seimbang pada masalah pribadi masing-masing dan persahabatan. Arisan! 2 tidak lagi dihiasi oleh percintaan yang rumit di kehidupan kaum sosialita Jakarta, bahkan demi memperluas wilayah-nya Arisan! 2 juga menyelipkan unsur spiritual didalamnya.


Selain drama-nya Arisan! 2 juga masih bisa sesekali menimbulkan tawa, dengan dialog yang tidak menghilangkan ciri khas dari Arisan! seperti Lita (Rachel Maryam) yang masih berlogat batak, dan beberapa peran lainnya yang mampu men-supply tawa lewat masalah pribadi mereka masing-masing. Arisan! 2 lebih tepat dikatakan sebagai media bercerita dari seorang Nia Dinata, cukup banyak yang ingin diceritakan Nia disini, tapi semua cerita itu harus diringkas dalam tempo 119 menit. Di beberapa bagian Nia memang terlihat berhasil, tapi di beberapa bagian juga Nia tampil 'gagal' seperti penyelsaian masalah yang terlalu singkat, membuat penonton bertanya-tanya inikah penantian kami selama delapan tahun?

Hebatnya Nia masih mampu menghidupkan lima karakter utama, dengan masih diperankan orang yang sama Nia bisa membuat mereka tampil dengan baik dibalik rumitnya masalah metropolitan. Meski tidak disajikan dengan mendalam, positifnya bagi yang sudah akrab dengan Arisan! pasti sudah tidak asing dengan siapa karakternya. Dibalik lima karakter utama yang memang sudah bisa di ganggu gugat lagi, Nia menyelipkan satu karakter yang diluar dugaan yang kualitas aktingnya mampu melebihi lima karakter utama, Rio Dewanto. Aktor yang nantinya juga akan berperan di Modus Anomali karya Joko Anwar, mampu merubah dirinya menjadi seorang lelaki kemayu yang disegani para pria, benar-benar all-out akting Rio disini!

Meski tidak sepenuhnya mengikuti jejak prekuelnya, Arisan! 2 justru tampil dengan formula baru yang lebih kompleks dan mengikat. Arisan! 2 tetap keluar dengan menhibur dengan segala kekurangannya, dengan seluruh permasalahan yang mengikat masing-masing karakter. Ditambah dengan scoring yang terdengan ear-catchy dan mampu menyatu dengan deretan scene yang disajikan. Tidak terlalu baik tapi juga tidak terlalu buruk itulah Arisan! 2 tapi setidaknya Arisan! 2 mampu mengalirkan masalah-masalah yang ada di Arisan! kedalam sekuelnya ini dengan hangat dan santai.

No comments:

Post a Comment