Friday, December 2, 2011

Film Review: The Hangover Part 2 (2011)


Siapa yang mengira film komedi dewasa The Hangover yang rilis ditahun 2009 bakal menjadi Best Motion Picture – Musical or Comedy di ajang The 67th Annual Golden Globe Awards. Todd Philips dijajaran sutradara-pun tidak mengiranya. Dengan bermodal aktor yang semula tidak ada apa-apanya dan ide gokil nan kreatif dari Jon Lucas dan Scott Moore sebagai penulis skenario. Sebuah kesempatan besar bagi Todd Phillips untuk melanjutkan kegilaan dari 3 laki-laki lasut ala Hollywood, Phillips kembali membawa The Hangover dengan nuansa yang tidak jauh berbeda namun tetap mengundang gelak tawa. Seperti prekuelnya, The Hangover Part 2 masih tetap mempercayakan inti cerita pada Bradley Cooper, Zach Galifianakis dan Ed Helms. Tentu yang kita harapan dari The Hangover Part 2 bukanlah sebuah komedi kacangan, melanjutkan perjuangan The Hangover yang berakhir sempurna dengan memengangkan Motion Picture di Golden Globe dengan jauh lebih tolol dan epic.

The Hangover Part 2 mengambil setting di Negeri Gajah Putih, Thailand. Jika The Hangover membom-bardirkan kegilaannya di Las Vegas, kini The Hangover Part 2 siap menuangkan segala kebodohannya di Thailand. Berawal dari rencana pernikahan Stu (Ed Helm) dengan seorang wanita asia bernama Lauren (Jamie Chung). Stu sebenarnya tidak berniat mengundang Alan (Zach Galifianakis) karena memang sudah bisa kita lihat di The Hangover betapa 'rusuh'-nya Alan, namun atas hasutan dari Phil (Bradley Cooper) dan Doug (Justin Bartha) dan juga atas nama persahabatan akhirnya Stu mengundang Alan. Di The Hangover Part 2 ini kita juga dikenal-kan pada karakter baru yaitu adik Lauren, Teddy (Mason Lee).

Ke-freak-an The Hangover Part 2 mulai terasa ketika disaat pesta perayaan jelang pernikahan Stu dan Lauren, yang coba dinikmati Stu dan 3 kawan-nya beserta sang anggota baru: Teddy. Meminum terlalu banyak minuman keras membuat mereka tak sadarkan diri, dan surprise-nya ketika mereka sadarkan diri mereka sudah berada pada tempat yang tidak mereka kenal ditengah-tengah kota Bangkok. Sedikit demi sedikit mereka mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, meski mengejutkan toh itu faktanya.


Forumula yang digunakan The Hangover Part 2 ternyata tidak se-epic yang saya bayangkan, hampir sebagian besar scene konyol yang saya saksikan sudah disaksikan lebih dulu di The Hangover. Meski dengan penulis skenario yang berbeda (Craig Mazin, Scot Armstrong menggantikan Jon Lucas, Scott Moore) ternyata Phillips masih teteap ingin menguji selera humor dunia dengan menempatkan formula The Hangover yang memorable di The Hangover Part 2 dan hasilnya.. Epic fail! Gw gak tau harus gimana ngegambarinnya, disatu sisi gw sedikit gak suka ngeliat ke-kurang kreatif-an Hollywood kayak gini, gw yakin The Hangover Part 2 bisa jauh lebih epic dari ini, bahkan bisa melebihi prekuelnya, disisi lain The Hangover Part 2 tetap bisa bikin gw ngakak walau dengan plot pattern yang 75% sama. lol.

Gw pribadi juga masih suka gimana The Hangover Part 2 nyampein rating R-nya ke penonton. Tetep gokil dan twisted walaupun sekali lagi kalau lo emang kenal The Hangover pasti udah gak asing sama banyolannya. Tapi IMO The Hangover Part 2 masih bisa digolongkan komedi cerdas dengan atau tanpa formula The Hangover yang kembali dituangkan di The Hangover Part 2. Tidak masalah ketika kita merasakan dejavu saat menontonnya, setidaknya The Hangover Part 2 tetaplah komedi extreme yang berani dan tidak sungkan-sungkan menyorot keburukan sex di Thailand dengan ladyboy-nya dan pelecahn bisku yang sangat amat 'gila'. Haha still epic, buddy!


No comments:

Post a Comment