Sunday, December 11, 2011

Review: The Warriors (1979)


Sebagian gamers pasti sudah pernah memainkan game berjudul The Warriors, saya termasuk dari jutaan gamers yang sudah memainkan bahkan menamatkan game bertema kerasnya era geng yang sedang merajalela di Amerika sekitar tahun 70an tersebut. Dan saya juga termasuk orang yang memainkan game-nya namun baru mengetahui bahwa The Warriors ternyata di angkat dari film yang berjudul sama. Di sutradarai oleh Walter Hill, sutradara yang memulai eksistensinya menggarap film sejak tahun 1975, dan sudah melahirkan sekitar 26 film. Ya, kalau berbicara jalan cerita The Warriors di game pasti sudah banyak yang gak asing, tapi apakah mereka-mereka yang sudah tidak asing dengan jalan cerita The Warriors di game bisa dengan tidak asing juga dengan jalan cerita The Warriors versi film?

Jika membandingkan dengan versi gamenya, sejak awal sudah terlihat perbedaan yang cukup mencolok. Kalau di gamenya Cleon (Dorsey Wright) menjadi karakter yang begitu ditonjolkan, di versi filmnya sejak awal Walter Hill sudah membuat penonton ber-spekulasi perihal kehadiran Cleon, mungkin Ia mati? Mungkin Ia bergabung dengan Geng lain? Atau mungkin, mungkin-mungkin yang lain. Lupakan Cleon sejenak! Faktanya saya cukup senang ternyata Rockstar Game tidak 100% meng-copy The Warriors ke versi game. The Warriors Movie sendiri dirilis sekitar akhir 70an, sedangkan The Warriors Game dirilis diawal tahun 2000 ditambah skenario film dan skenario game yang juga berbeda meski ada beberapa adegan yang diadaptasi langsung dari film ke game, tetap tidak merubah ekspektasi saya terhadap film ini.

The Warriors sebenarnya memiliki inti cerita yang simple, kalau kembali disuruh membandingkan dengan gamenya, sangat jauh berbeda, di gamenya kita dituntut untuk menghadapi berbagai Geng, dengan alasan wilayah jarahan, sedangkan filmnya memiliki cerita yang ter-klise dengan rapih, di sebuah pertemuan besar antar seluruh Geng ada sedikit acident kecil yang berbuntut panjang, seorang pionir Geng di kota besar Cyrus (Roger Hill) tertembak dan Cleon dituduh menembaknya, disinilah yang tadi gw sebut penonton dibiarkan ber-spekulasi, sampai akhir film gak jelas nasibnya Cleon. The Warriors kini adalah seorang buronan yang diburu seluruh Geng, sebuah kelompol yang dicap tidak mendukung gerakan perdamaian antar Geng. Dan, simple-nya lagi The Warriors itu bercerita tentang 'perjalanan' pulang mereka: Swan (Michael Beck), Ajax (James Remar), Snow (Brian Tyler), Cowboy (Tom McKitterick), Rembrandt (Marcelino Sánchez).


Ya.. The Warriors memang tidak bicara terlalu banyak lewat aksi kekerasaannya, The Warriors lebih memilih menuangkan aksi kejar-kejaran yang untuk film ukuran tahun 70an sudah bisa dibilang menegangkan, plus latar atau setting The Warriors yang memang sudah menjadi ciri khas dari Amerika ditahun 70an, kalau ngomongin latar walau banyak ngambil setting yang terlihat monoton, contoh: Kereta dan Stasiun, klasik banget hampir 1/4 film isinya di dua tempat itu jangan lupa scoring-nya yang begitu nyentrik, kejar-kejaran entah itu dengan polisi atau Geng lain, dandanannya yang cenderung berlebihan dengan rompi ala koboy-nya, wahahah sudah ciri khas banget dan sepanjang 92 menit saya tidak bosan melihatnya. Well, meski sekarang aktor-aktor yang bermain di The Warriors sudah entah kemana, namun di zamannya mereka terbukti mampu mewarnai industri perfilman dunia dan akting mereka di zamannya itu tidak bisa mutlak disamakan dengan akting penghuni panggung Hollywood saat ini.

The Warriors bisa dibilang film yang tampil tanpa beban, Hill menuangkan segala kegilaan yang ada di otaknya kedalam sebuah film ber-genre Crime-Drama-Thriller. Dan hasilnya kombinasi 3 genre itu terlihat sangat mampu saling mengisi, tidak ada porsi yang berlebihan. Diselipkan-nya bumbu-bumbu percintaan antara Swan dengan seorang wanita jalang bernama Mercy  yang sebelumnya memaksa penonton berkenalan lewat sebuah konflik kecil dengan Geng papan bawah bernama The Orphans. Tak disangka-sangka dari sebuah konflik kecil akan melahirkan seorang karakter yang tak diduga-duga akan awet hingga akhir, bahkan di sorot secara lebih mendalam dibanding karakter-karakter lainnya.

Well.. The Warriors memang tidak tampil dengan sempurna, intrik-intrik konflik yang ditanam memang tidak bisa berbaur dengan maksimal dengan inti ceritanya. Tapi, ya.. Seperti yang tadi udah gw bilang, The Warriors gak bisa disamain dengan film bergenre Crime-Drama-Thriller atau mungkin film-film ber-genre Gengster lainnya. Dengan ke-simple-an konflik dan cerita itu juga sebenernya The Warriors bisa meraih hati para kritikus film, cukup sempurna menyampaikan kerasnya era Geng tahun 70an.

 

2 comments: