Thursday, November 17, 2011

Film Review: The Adventure of Tintin (2011)


Film yang diadaptasi dari serial komik karya Hergé berjudul sama ini kini sudah bisa kita saksikan petualangannya dilayar lebar, dengan diarahkan langsung oleh seorang living legend Steven Spielberg serta dibantu oleh seorang Peter Jackson. Siapa yang tidak mengenal dua sutrada itu? Dua orang yang pandai memainkan visual effect dalam filmnya. Steven Spielberg yang dikenal sebelumnya lewat aksi dinosaurus di Jurassic Park sekaligus memulai era CGI di zamannya. Peter Jackson? Cukup dengan menyebut Lord of the Ring Trilogy maka orang akan mengetahuinya. Dan sekrang bagaimana kalau mereka berdua bekerja sama dalam satu film? Ekspektasi setiap orang pastilah berbeda.

Dibuat dengan format yang bisa kita saksikan dalam 3D Tintin sungguhlah luar biasa. Dibuat oleh dua sutradara yang besar di Hollywood dan sudah mencicipi megahnya panggung Oscar tentu melihat dua nama itu pasti kita akan mengatakan bahwa Tintin is looks so promising. Dan anda tidak akan kecewa! Buat kalian yang sudah mengikuti Tintin dari serial tv dan komik-nya pasti tau betapa seru petualangan pemuda ber-jambul ini.

 

Mengungkap misteri tentang Unicorn yang berbuntut panjang serta memaksa kita mengenal sosok kapten yang senantiasa bernama Haddock. Kisah klasik yaitu dendam leluhur-pun tak luput dalam cerita. Naskah cerita The Adventures of Tintin sendiri menggabungkan tiga seri komik yaitu: The Adventures of Tintin, The Crab with the Golden Claws (1941), The Secret of the Unicorn (1943) dan Red Rackham’s Treasure (1944). Tiga seri digabungkan menjadi satu film ini tentu akan menguji keahlian sutrada dalam mengarahkan jalan cerita.

Memang tidak ada yang terlalu spesial di Tintin selain visual effect-nya. Penokohan yang terlihat biasa-biasa saja bahkan bisa terbilang datar dan terlalu cepat. Seharusnya mengingat dua nama besar yang menukangi film ini kita berharap lebih. Padahal jika melihat penyampaian konflik sudah tepat sasaran, sedikit demi sedikit penonton dijelaskan apa sebenarnya inti cerita di film ini.

Komedi khas eropa juga salah satu nilai plus difilm ini, pandai sekali menyisipkan komedi semacam ini. Dan ini memang sudah khas di komik maupun di serial tv-nya. Cerita yang dibuat tidak terlalu rumit serta menyisipkan komedi didalamnya. Sudah bisa ditebak bahwa Tintin memang men-targetkan dirinya film yang mudah dicerna. Tidak terlalu mempersoalkan betapa berlikunya labirin misteri yang biasanya kita jumpai di komik dan serial tv-nya. Cocok sekali buat anda yang ingin mengisi hari dengan tontonan ringan tapi tidak membosankan.

Sejak Avatar karya James Cameroon keluar sampai saat ini baru Tintin-lah yang berhasil menyamai bahkan hampir melebihi proyek berpenghasilan milyaran rupiah itu. Ini memang sudah zaman-nya film menggunakan teknologi animasi yang mendekati kenyataan. Tapi bukan sekedar hanya dengan melibatkan banyak teknologi komputer didalamnya lantas melupakan alur dan cerita. Dan Tintin sukses tidak melupakan dua hal itu: Alur dan cerita.. Selalu diguncang dengan hebohnya petualangan. Sama sekali tidak merasa datar dalam film ini.

Mungkin kalau bukan karena menggunakan dua nama besar dari Steven Spielberg dan Peter Jackson, Tintin tidak bisa sesukses ini, sebrilian ini! Pergantian scene demi scene sama sekali tidak ada yang terlihat memaksa semuanya berjalan dengan mulus. Semulus animasi yang mendekati kenyataan dan semakin nyata dengan dapat disaksikannya dalam format 3D. Okay, So far Tintin is the best animation in 2011

7,8/10

No comments:

Post a Comment